FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Berbicara masalah kompetensi bukan saja pada lembaga
pendidikan saja melainkan juga pada bidang tertentu.Guru dalam menjalankan
tugasnya di tuntut untuk mempunyai kemampuan di dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya baik itu tuntutan yang
sifatnya formal maupun non formal seehingga aktifassi tersebut dapat
bermanfaat.
Dalam
undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasioanal
ditegaskan sebagai berikut :
Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yanng Maha Esa ,bahkan mulai
sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demookratis
serta bertanggung jawab.
Hubungan dengan tujuan pendidikan ,seoramg
pendidik harus mampu mempertahankan dan meneruskan serta mengembangkan mutu
pendidikan,karena pada akhirnya pendiddikan akan meningkatkan prestassi belajar
siswa.
Menurut wijaya (1994) untuk mencapai tujuan pendidikan maka
seorang guru tentunya memiliki seperangkat kemampuan yang di persiapkan melalui
program pendidikan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa.Profesionalisme
guru sebagai tenaga kependidikan perlu di tingkatkan proefesionalisme telah
tersirat adannya seatu keharusan yang memiliki kemampuan agar profesi guru
berfungsi dengan seebaik-baiknya.
Karena guru tugasnya mengajar ,maka
harus mempunyai wewenang mengajar berdasarkan lualifikasi sebagai tenaga
mengajar .Sebagai tenaga pengajar ,setiap guru
/ pengajar harus mempunyai kemampuan professional dalam proses belajar
mengajar atau pembelajaran ,guru dapat melaksanakan perannya dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini terbatas pada masalah:
a.
Pengertian
konsep?
b.
Pengertian
fakta?
c.
Dan
pengertian generalisasi?
C.
TUJUAN
MASALAH
a.
Mengetahui
pengertian konsep itu sendiri
b.
Mengetahui
pengertian fakta
c.
Mengetahui
pengertian dari generalisasi itu sendri
BAB II
PEMBAHASAN
FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI
Pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) disebut juga
sebagai synthetic science, karena konsep, generalisasi, dan temuan-temuan
penelitian ditentukan atau diobservasi setelah fakta terjadi (Welton dan
Mallan, 1988 : 66-67). Informasi faktual tentang kehidupan sosial atau
masalah-masalah kontemporer yang terjadi di masyarakat dapat ditemukan dalam
liputan ( exposure) media massa (Wronski, 1971 : 430-434), karena media massa
diyakini dapat menggambarkan realitas sosial dalam berbagai aspek kehidupan,
meski untuk itu, informasi atau pesan (message) yang ditampilkannya -
sebagaimana dapat dibaca di surat kabar atau majalah, didengarkan di radio,
dilihat di televisi atau internet - telah melalui suatu saringan (filter) dan
seleksi dari pengelola media itu untuk berbagai kepentingannya, misalnya: untuk
kepentingan bisnis atau ekonomi, kekuasaan atau politik, pembentukan opini
publik, hiburan ( entertainment), dan pendidikan.
A. IPS DALAM DIMENSI RUANG, WAKTU, DAN
NILAI/NORMA
Dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan
manusia secara keseluruhan IPS menggunakan tiga dimensi, yakni ruang, waktu,
dan nilai nilai/norma.Ketiga dimensi ini menjadi dasar bagi manusia dalam
mengembangkan kemampuannya untuk beradaptasi sebagai upaya memperjuangkan kelangsungan
hidup yang harmonis, sejahtera dan damai.Dimensi ruang adalah sisi
kehidupan manusia yang dilihat dari sudut pandang keberadaan keseluruhan
lingkungan alam, di samping menjadi tempat bagi manusia untuk melakukan semua
aktivitas kehidupan, juga menjadi sumber daya yang dapat menjamin kelangsungan
hidup. Agar potensi yang dimiliki oleh alam dapat dipertahankan sebagai
jaminan kelangsungan hidup manusia dari waktu ke waktu, maka diperlukan
kemampuan melakukan adaptasi spasial.
Setiap individu diharapkan dapat memanfaatkan, mengolah,
meningkatkan potensi, menjaga dan melestarikan semua sumber daya alam yang
menjadi unsur pokok dalam pemenuhan kebutuhan hidup baik secara biologis maupun
sosial. Dimensi waktu adalah aspek kehidupan manusia yang dilihat dari sudut
pandang dinamika, yaitu proses berkesinambungan yang tidak pernah berhenti. Apa
yang terjadi pada saat ini dan masa depan merupakan bagian dari rangkaian
proses yang terjadi sebelumnya, agar manusia dapat meningkatkan kualitas
kehidupannya. Setiap individu perlu memiliki kemampuan mengantisipasi hal-hal
yang akan terjadi esok. Ketepatan mengantisipasi tersebut dipengaruhi oleh
kemampuan dalam membawa dan memahami perubahan yang terjadi pada masa lalu
dalam menuju masa kini dan masa depan.
Dimensi nilai dan norma adalah sisi kehidupan manusia yang
dilihat dari keberadaan dan peran aturan, metode, dan prinsip-prinsip pokok
yang disepakati bersama dalam upaya memperjuangkan kelangsungan hidup yang
harmonis, sejahtera dan damai. Agar keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian
dapat diwujudkan, setiap individu perlu menyadari dan mewujudkannya melalui
cara bersikap/berperilaku. Dalam melakukan berbagai aktivitasnya, manusia
memerlukan aturan, metode, kaidah atau prinsip-prinsip yang seyogyanya diikuti
secara konsisten. Tanpa itu, kehidupan manusia menjadi tidak terkontrol dan
pada gilirannya akan mengancam keberlangsungan hidup manusia itu sendiri
B. FAKTA DALAM IPS
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sering kita temukan kejadian-kejadian baik yang positif maupun kejadian yang
negatif.Fenomena kehidupan sering kita saksikan baik disadari atau tidak, suka
atau tidak suka, menjadi bagian pengalaman hidup kita.Kejadian-kejadian yang
mencengangkan misalnya, woman trafficking (perdagangan wanita), narkoba,
perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya perlu dicermati dan diteliti secara
mendalam.Perubahan masyarakat yang begitu cepat akibat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadikan kemajuan pembangunan tidak bisa dibendung.
Fakta adalah kejadian atau suatu hal yang sifatnya berdiri
sendiri yang berkaitan dengan manusia, misalnya banjir, tradisi budaya, dan
orang yang memproklamasikan kemerdekaan.Di sekitar kita ada jutaan
fakta.Fakta-fakta tersebut perlu diketahui dan dipahami sebagai bahan untuk
melakukan analisis. Untuk itu, perlu disadari oleh guru bahwa pembahasan
tentang fakta tersebut harus diseleksi sehingga betul-betul relevan dengan
kemampuan yang akan dikembangkan. Terlalu banyak fakta akan menyita waktu
belajar (Saidiharjo: 2007, 27).
C. KONSEP DALAM IPS
Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara
dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan
berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan
harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh
siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.Pemahaman suatu
konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki
seseorang.
Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap
berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang
beragam di antara mereka. Misalnya siswa yang sehari-hari hidup di kota besar
mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami
pedesaan, sebaliknya siswa dan siswi yang terbiasa tinggal di lingkungan
pegunungan yang terpencil memiliki pengalaman terbatas tentang situasi
perkotaan.
Konsep dasar pengetahuan ( social studies) adalah ilmu-ilmu
sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Maksudnya, studi ilmu-ilmu
sosial itu berisi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik,
sosiologi, antropologi, psikologi, dan geografi yang dipilih sebagai bahan
kajian dan pembelajaran di sekolah dan perguruaan tinggi. Dengan demikian,
konsep ilmu pengetahuan sosial mengandung pengertian berikut:
1. Ilmu pengetahuan sosial merupakan
disiplin ilmu dari disipilin ilmu-ilmu sosial.
2. Disiplin ilmu itu diajarkan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan pendidikan tinggi.
3. Meskipun disiplin ilmu dari
dasar-dasar ilmu sosial berdiri sendiri, namun dapat ditarik benang merah pada
aspek-aspek nilai yang dikembangkan tiap-tiap ilmu dengan disiplin ilmu lainya
pada kajian-kajian tertentu yang relevan.
Teori, konsep dasar, dan metode analisis yang menjadi ciri
pendekatan keilmuan seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan
antropologi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengembangkan kemampuan siswa,
yaitu untuk mewujudkan dua kepentingan sekaligus memberikan bekal kemampuan
akademis untuk melanjutkan pendidikan dan memberikan bekal hidup di masyarakat.
Dalam hal ini, komponen-komponen
(disiplin-disiplin) ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep-konsep, yaitu
sebagai berikut:
Konsep-konsep ilmu sejarah
mengenal beberapa konsep seperti migrasi, feudalisme, imperalisme,
rasionalisme, sosialisme, perang,liberalisme, perdamaian, perjanjian,
persetujuan, persekutuan, candi, area, uang kuno, perdagangan, pahlawan, dan
sebagainya.
Konsep-konsep ilmu
ekonomi mengenal beberapa konsep seperti tukar-menukar, uang, pasar, bursa,
liberalisme, kapitalisme, imperalisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi,
harga, industri, produksi, distribusi, konsumen, pabrik, penguasaha,
pendapatan, kerja, tenaga, jasa, dan sebagainya
Konsep-konsep ilmu
geografi mengenal beberapa konsep seperti tanah, air, udara, sungai, gunung,
antariksa, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota,
dan sebagainya.
Konsep-konsep
antropologi mengenal beberapa konsep seperti kebudayaan, peradaban,
kepercayaan, folklore, survival, adat, tradisi, induk bangsa (ras), bahasa,
sistem kekerabatan, sistem mata pencaharian, kesenian, magis, upacara, religi,
dan sebagainya.
Konsep-konsep
sosiologi mengenal beberapa konsep seperti norma sosial, kerja sama sosial,
kelompok sosial, organisasi sosial, status sosial, desa kota, urbanisasi,
persaingan, kerja sama, dan sebagainya.
Konsep-konsep
psikologi sosial mengenal beberapa konsep seperti norma prilaku sosial,
interaksi sosial, prilaku politik, budaya masyarakat, perilaku menyimpang dan
sebagainya.
Dari contoh-contoh konsep di atas, beberapa
konsep ternyata juga terdapat pada lebih dari satu disiplin ilmu sosial,
seperti migrasi, nasionalisme, desa, kota dan sebagainya. Konsep-konsep yang
secara bersama-sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan
istilah konsep inti ( core concept concept). Selain core concept terdapat juga
key concept (konsep kunci), yaitu suatu konsep yang hanya spesifik terdapat
pada satu disiplin ilmu sosial.
Setiap disiplin ilmu sosial memiliki key concept
tertentu. Misalnya, key concept geografi adalah population (kependudukan), land
(tanah) dan space (ruang). Program pengajaran IPS yang sudah berkembang merupakan
program pengajaran yang bersumber pada konsep-konsep dasar ilmu sosial yang
diperkaya dengan fakta-fakta yang ada dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan
sekelilingnya.Oleh karena itu, guru-guru profesional IPS harus memahami dengan
baik tentang konsep-konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.
D. GENERALISASI DALAM IPS
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju simpulan umum yang
mengikat seutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep,
misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Ketiga konsep
tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “ kita menggunakan uang untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Generalisasi tersebut juga menunjukkan hubungan
sebab-akibat dan ide abstrak.
Rumusan generalisasi ini mungkin saja sederhana,
seperti “ dimana ada hutan, di situ ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber
daya utama” atau “pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk
yang terus bertambah”. Dalam rumpun ilmu sosial terdapat sejumlah keterampilan
yang dapat diklasifikasi menjadi keterampilan berfikir, keterampilan teknis,
dan keterampilan sosial.Sejumlah keterampilan berfikir yang penting dalam ilmu
sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan
masalah, dan membuat keputusan.Beberapa keterampilan dikategorikan sebagai
keterampilan tingkat tinggi, yakni ketika siswa menggunakan konsep dan membuat
generalisasi.Yang termasuk keterampilan berfikir tingkat rendah adalah
menggambarkan, menjelaskan, menggolongkan, membandingkan, meramalkan, dan
melihat hubungan sebab-akibat.
Keterampilan teknis yang berhubungan dengan
generalisasi dapat pula diwujudkan melalui penggunaan berbagai media dan alat
bantu dalam mencari dan menyajikan informasi. Termasuk ke dalam jenis
keterampilan teknis ini adalah ketrampilan membuat tabel, diagram, gambar,
peta, denah, melakukan wawancara, observasi, membuat model, mencatat hal-hal
penting, membuat resensi, membuat laporan, dan melaporkannya.
Jenis-jenis Generalisasi
Generalisasi sempurna,
yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan diselidiki.
Contoh, setelah
kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi kemudian
menyimpulkan bahwa: Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada setiap
bulan, kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
Generalisasi tidak
sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang dilakukan untuk
mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh,
setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia kita menemukan bahwa mereka
adalah manusia yang suka bergotong-royong.Atas dasar temuan ini, kita
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka
bergotong-royong.Penyimpulan ini termasuk ke dalam jenis generalisasi tidak
sempurna.
Demikian gambaran singkat fakta, konsep, dan generalisasi
yang saling bertalian dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
E.
KETERKAITAN ANTARA FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI
Pada bagian di depan dikemukakan bahwa terdapat
hubungan timbal-balik antara isi bahan pengajaran (subject matter)
dengan fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan pengajaran memberikan makna
kepada fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan pembelajaran akan lebih mudah
dipahami dan lama diingat jika terfokus pada gagasan kunci, seperti konsep dan
generalisasi. Dalam perkembangannya, dewasa ini diakui bahwa kekuatan
pembelajaran IPS terletak pada kemampuannya untuk mengungkapkan hal-hal yang
sarat makna ( meaningful), berdasarkan nilai ( value based),
terintegrasi, menantang ( challenging), dan aktif. Ini menjadikan materi
dan proses pembelajaran IPS menuntut untuk dikembangkan dengan berbasiskan
nilai, mengungkapkan fakta, dan materi secara keseluruhan secara esensial dan
terpadu, sebagaimana aspek-aspek kehidupan manusia dan melibatkan segenap
potensi aktif siswa. Dengan demikian, IPS dapat berkontribusi pada pengembangan
keterampilan siswa, baik intelektual, personal, maupun sosial.
Dengan sendirinya, hal ini menuntut
tanggung jawab guru sebagai pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS agar
memenuhi harapan-harapan tersebut.Untuk itu, diperlukan perencanaan terperinci
yang mampu memberikan gambaran bahwa semua aspek IPS dapat terungkapkan.
Dalam rangka mencapai harapan tersebut dalam
kegiatan belajar ini dikemukakan salah satu alternatif dari segi perencanaan, yaitu
dengan menampilkan contoh-contoh yang menunjukkan adanya keterkaitan antara
fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan intelektual,
personal dan sosial dalam kurikulum IPS SD 1994 khususnya untuk kelas 3 dan 4.
Contoh-contoh tersebut dikaitkan dengan langkah-langkah pembelajaran agar dapat
dipahami bahwa muatan nilai, sikap dan keterampilan tidak akan terungkap jika
tidak ditunjukkan dalam aktivitas belajar mengajar secara nyata.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara
dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan
berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan
harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh
siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat
seutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep,
misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Ketiga konsep
tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “ kita menggunakan uang untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Generalisasi tersebut juga menunjukkan
hubungan sebab-akibat dan ide abstrak.
1.
Ilmu
pengetahuan sosial sebagai suatu bidang studi mempunyai struktur, materi,
sasaran dan metode yang berkarakteristik khas. Hakikat IPS mempunyai makna
ruang, waktu dan nilai/norma yang terkait dengan fakta, konsep dan
generalisasi.
2.
Fakta
merupakan kejadian atau suatu hal yang sifatnya berdiri sendiri. Kenyataan ini
sering kita ketahui dan perlu dipahami sebagai bahan kajian yang penting untuk
diamati, dikaji, dan dianalisis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
3.
Konsep
dasar pengetahuan sosial ( social studies) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Studi ilmu-ilmu sosial berisikan
aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi,
psikologi, geografi, dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dan
pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
4.
Dengan
mengetahui fakta, konsep, dan hubungan keduanya, akan dipahami pula apa yang
dimaksud dengan generalisasi. Hal ini dikarenakan korelasi antara dua konsep
atau lebih itulah yang disebut generalisasi.
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
·
Sumber :
Setijadji Aries. 2006. Tesis Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang. UNDIP Semarang
Sumadi. 2006. Tesis Kemacetan Lalulintas Pada Ruas Jalan Veteran Kota Brebes. UNDIP Semarang.
Setijadji Aries. 2006. Tesis Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang. UNDIP Semarang
Sumadi. 2006. Tesis Kemacetan Lalulintas Pada Ruas Jalan Veteran Kota Brebes. UNDIP Semarang.
·
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1998.
Konsep Dasar IPS. Jakarta: Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam.
·
Ellis, K. A. 1997. Teaching and Learning Elementary Social
Studies. MA. Abacon.
·
Saidiharjo. 2007. Pengembangan Materi IPS Terpadu.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
izn cps
BalasHapus👍
BalasHapus